angin dingin yang merintih
malam meninggi
dan lampu lampu jalan berubah tenang
lepas dari deru kendaraan bermotor
yang bersahutan di kala petang
hingga jelang malam
di sudut sebuah deretan pertokoan
yang kini terlihat bagai kota kematian
di sebuah gang yang redup cahaya
kita melarikan diri dari kepungan nyawa
berdua hanya berdua
bersepakat
lalu di sebuah tenda
di sebuah kontrakan 3 x 3
beratap seng
penerangan minim
kau yang baru ku kenal
tak lebih dari 15 menit yang lalu
dan kini kita disini bersama segudang cerita
dari mulai obrolan ringan
hingga rahasia rahasia nakal
yang jarang kita buka
selanjutnya ketika hawa mulai memanas
tak ada kompor namun nafsu yang buas
terlucuti helai demi helai
hilang hakikat kita sebagai tamu dan penjual
hanya cabikan demi cabikan
cinta sesaat yang chemistry nya kita bangun begitu erat
hingga setiap desahan yang terumbar dari bibirmu
menjadi stimulan dari tiap kekayaan otot tubuhku
tak ingin berhenti
tak ingin berpisah
walau itu sebuah perasaan palsu
yang kita ada ada
agar kejadian ini selalu terkenang
dan ketika kita berpisah
seluruh paduan rasa berubah dan memudar bersama udara
tersenyum dan saling berlalu tanpa pendam kecewa