Ketemu lagi dipostingan gue, kagak bosen kan baca coretan ku sobat Ijolers ?
Kalo berkenan sekalian dishare ke orang lain
Langsung saja ke topik pembahasan, Ada yang curhat :
"Punya pacar nih, tapi kami beda keyakinan,,dan kami juga saling mencintai"
Jadi, ibarat wanita datang dari venus dan pria datang dari mars itu benar. wanita tidak tahu sama sekali tentang pria, dan pria tidak tahu sama sekali tentang wanita, mereka berdua jg tidak tahu tempat mereka hidup bersama yg bernama bumi.
Sebenarnya ketidak tahuan itu yg menjadi rempah2 ada gula dan garamnya. Sehingga berbeda agama menjadi bumbu yg sangat spesial. mungkin malah, jadi jaminan saling mencintai sampai ajal.
Lah kalau udah terlanjur jauh ? Yah kalau masalah kena karma atau yang lebih parah lagi, itu sih IDL (Itu Derita Loe) berani berbuat berani bertanggung jawab.
Walaupun berbeda keyakinan harus tetap menghormati, saling mendukung dan mengingatkan dalam hal ibadah...
Manusia diciptakan bukan untuk menghina agama lain, walaupun saya Islam tapi saya yakin semua agama itu tujuannya benar. Hanya saja agama lain kiblatnya keliru.(no offense)
Tapi apa kalian gak kepikiran anak kalian kelak... entar kalau dia mau masuk sekolah bakalan repot, usia dia belum dapat memilih keyakinan yg pas dengan hatinya... secara dia dididik dalam dua keyakinan ...bener2 gak pengen anak kalian tersesat bukan...
betapa egoisnya sebagai ortunya...
Saya anggap kamu mampu menafkahi dunia, oke mampukahkamu menafkahi mental akhirat anakmu?
Kalau beda keyakinan masih bisa di nego, karena yang tidak bisa di nego itu harus beda jenis kelamin xixixixi
Cobalah pikirin baik-baik dampak ke depannya bakalan gimana..
Makin kemari anak makin kaga jelas. Si anak ini yang akan menanggung.
Seandainya kamu adalah seorang laki-laki bahkan sekarang adalah sosok ayah.
apa yang akan kamu tanggung jawabkan di depan tuhanmu ?
Menurut agama yang gue anut, Lelaki yang mempunyai anak dari wanita beda agama wajib mengislamkan keturunannya. (silahkan tanyakan pada tokoh agama di tempat komandan)
dan jikalau kamu benar-benar menikah, (aduh makin ngelantur aja hehe...lanjut ya ??)
Bertambahlah bebanmu dengan istri yang bukan seagama.
dan sekali lagi tanggung jawab ibadah istrimu adalah tanggunganmu.
seandainya kau mati saat tidur malam nanti, siapa yang akan mendoakanmu?
sedangkan agama anakmu masih belum jelas, dan doa istrimu tak akan pernah sampai padamu.
ibumu, seseorang anak yang menyakiti hati ibunya, maka doa bunda tsb, tidak akan mampu menembus arsynya.
Udah siap kamu disiksa selamanya?
taukah selamanya? (kayak uztad aja wkwk:D)
Lebih dari umurmu yang telah kau jalani, lebih dari 100 tahun, 1000 tahun, bahkan lebih lama daripada umur alam semesta ini.
apa kamu mampu menjalani semuanya ?
Cinta itu bisa menyatukan perbedaan, tapi tidak bisa memaksakan Keyakinan
Segelap apapun mata kita, sejudeg apapun otak kita, jangan sesekali berlawanan dengan Bapak dan Ibu kita, karena akan sia-sia semua langkah dan usaha kita, bila kita tidak mendapat doa dan restu orang tua.
BETUL TIDAK ??
kesimpulannya :
Cinta memang Indah, karena itu merupakan Karunia dariNYA tetapi jangan membuat Akal Sehat kita terkesampingkan. Mumpung belum terlampau jauh melangkah, pesan mbah, Anda harus Bijaksana dan Bijaksini yaa ....
dipostingan gue selanjutnya ^ ^